GenPI.co Bali - Memasuki seri IV dan V BRI Liga 1 Indonesia 2021/2022, Bali United justru alami sial karena suatu keputusan pihak penyelenggara PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Sebagaimana diketahui, kampiun juara musim 2019 itu sedang berusaha menunjukkan tajinya lagi di kompetisi teratas Tanah Air tahun ini.
Beberapa kali skuat asuhan Stefano Cugurra Teco gagal amankan puncak klasemen BRI Liga 1, alasan tak bermain di kandang sendiri yakni Stadion Kapten I Wayan Dipta pun muncul.
Maklum, pada musim ini, seri pertama hingga ketiga lebih banyak berlangsung di Jawa serta Yogyakarta. Hasilnya? Laskar Tridatu memiliki statistik kurang oke dengan delapan menang, lima imbang, dan tiga kalah dalam 16 pekan laga.
Angin segar pun menghampiri Bali United saat PSSI mempersilakan gelaran Liga 1 seri lanjutan di Bali, hal ini dikarenakan makin landainya Covid-19 di sana.
Hanya saja, harapan Serdadu Tridatu agar menghadapi 17 rival di liga teratas Indonesia di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar harus kandas imbas regulasi PT LIB.
"Selama seri IV dan V di Bali, mereka hanya boleh bermain di Stadion Ngurah Rai dan Kompyang Sujana. Tidak boleh bermain di Stadion Kapten Dipta, Gianyar," kata Direktur LIB, Sudjarno, Selasa (14/12/21).
Tak jadinya gunakan kandang sendiri tentu jadi pukulan telak bagi Ilija Spasojevic cs yang menganggap kekuatan Stadion Kapten I Wayan Dipta sakral.
Pasalnya, mereka cukup percaya bisa lebih mendominasi jalannya berbagai pertandingan musim ini di stadion yang sudah mendapatkan renovasi dan terlihat lebih modern.
Namun, apa daya PT LIB memutuskan aturan demikian agar tak ada ketimpangan performa tim-tim lawan Bali United nantinya. Sekedar informasi, BRI Liga 1 seri lanjutan bakal bergulir mulai 6 Januari 2022 dan berlangsung selama tiga bulan. (lia/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News